siang di sembilan mei
Siang itu, hujan bulan Mei datang. Aneh, panas tapi hujan. Butir - butirnya menyisakan bekas di jalanan. Jalan yang berlubang tergenan oleh air hujan. Tak lama pun mereda. Tapi, butir - butir di mata seorang perempuan itu tak kunjung surut. Dia menutup wajahnya yang kini memerah. Tangisannya bisu, tapi hatinya bicara. Kepalanya penuh dengan pertanyaan, "nyatakah ini? bangunkan aku jika ini mimpi! " Ia bersujud syukur melepas pasrah dengan air yang masih mengalir di wajahnya. Ia tak tahu harus berkata apa pada Yang Maha Kuasa. Begitu besar cinta dan kasih sayang - Nya, padahal diri masih sering lalai terhadap perintah - Nya. Perempuan itu menyeka pipinya yang basah, ia tiba - tiba teringat akan pesan Ayah nya agar rajin membaca Al - Qur'an, salah satunya Surat Ar - Rahman...
—Maka,
Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?—
Komentar
Posting Komentar